Berbincang
Duduk lagi bersama bapak.
Berbincang tentang banyak hal.
Kembali dipetuahi ini dan itu.
Canggung? Ga nyaman?
Itu dulu. Mungkin karena momen duduk lalu berbincang ini mulai lebih sering terjadi belakang ini, maka saya mulai lebih lepas bercerita dan makin apa adanya.
Sekarang saya lebih paham kapan harus manggut dan mengiyakan.. kapan harus menanggapi.. dan kapan ikut tertawa.
Tapi yang jelas.. kalau bercerita sama bapak tak perlu khawatir bikin beliau baper. Justru saya kudu siap-siap dibuat baper..😂😂😂
Lain soal mama..
Kalau sama bu ibu, kudu liat kondisi hati. Kalau nampak tengah banyak beban pikiran tak usahlah kita tambahi bebannya dengan cerita yang serius.
Ajak berbincang saja soal hal kocak yang pernah kita alami. Terlebih kalau kejadian itu sedikit banyak berpengaruh sama ibu, beliau mungkin akan merasa itu 'pun cerita dia'.
Dan di saat yang sama kita dan ibu tengah menjalin sebuah ikatan rasa yang sama.
"Kocak kan ma?"
Dan kalau beruntung beliau akan menanggapi dengan senyum yang tersungging manis. Atau tawa yang geli..😁
Terkadang duduk manis bersama mereka, amat perlu dibiasakan.
Membangun pemahaman yang sama.
Dan lihatlah, betapa mereka peduli pada kita..
Dan dengarlah rentetan sejarah indah nan haru soal perjuangan mereka mendidik kita..
Dan resapilah bahwa kita perlu lebih sungguh-sungguh berbakti..
Ini bukan cuma soal diri kita.. tapi juga mereka..
Mari bangun masa depan yang baik bersama restu mereka dalam setiap langkah kaki kita.😊
#marimenjadisholih
#semoga_makinsakinahmawaddahwarahmah
#ayooptimis
Ditulis sambil duduk menanti rezeki pagi
23 Juli 2016
Komentar
Posting Komentar