Segenggam Keberanian
Sebuah harapan diletakkan di dalam hati.
Kemudian menyinari segenap sisi ruang di dalamnya.
Ada harapan yang dijaga baik-baik supaya tetap terang benderang.
Bias secercah harapan itu terkadang membuka pintu harapan kecil lainnya.
Bagi harapan-harapan kecil, jalan satu-satunya agar ia tetap benderang adalah dengan menjaga setitik keberanian untuk percaya.
Bahwa harapan itu kelak akan terwujud. Meski kecil. Meski sederhana.
Maka ketika keberanian yang hanya setitik itu pun padam. Maka reduplah harapan kecil itu.
Memang kecil..tapi setiap harapan itu tetaplah penting.
Sehingga menjaganya betul-betul bukanlah perjuangan tanpa usaha.
Dan kamu tahu bahwa setiap kehilangan itu menyakitkan.
Sehingga beberapa di antara kita bahkan tak cukup berani untuk berharap. Meski ia menginginkannya. Meski ia betul-betul menginginkannya.
Karena ia begitu takut kehilangan.
Pengecut?
Aah..
Biarlah orang bilang demikian. Tapi di mata orang-orang macam ini, tetap dapat menjalani hidup penuh dengan sokongan energi saja sudahlah cukup memuaskan.
Tapi di mata orang-orang macam ini, harapan itu diletakkan dalam-dalam disimpan rapat-rapat dan hanya berisi sesuatu yang pasti terjadi. Atau setidaknya mampu ia upayakan.
Hidup yang penuh dengan rentetan pertarungan membuatnya tak cukup masa untuk sejenak bersuka ria dengan khayal tanpa ujung.
Hidup yang perlu ia bangun tak cukup dibangun hanya dengan berupa-rupa emosi dan pengharapan tanpa rasa aman.
Bagi mereka harapan adalah sesuatu yang sangat penting. Sekecil apapun itu. Tak pernah remeh.
Bahkan ketika sang anak merengek ingin minta didengar, didongengkan kisah, dan menghabiskan waktu bersama. Bagi orang tua harapan untuk dapat melakukannya bukanlah sebuah harapan tanpa makna.
Tapi bagi mereka, mungkin juga aku.
Harapan bukanlah sesuatu yang mudah dijaga terangnya, kecuali dengan keberanian untuk percaya. Maka ketika keberanian itu menipis terus terkikis. Maka habislah sudah.
Sekedar cerita dalam hati
3 Feb 2016
Gambar diambil dari fanpage Fb Grafolio.
Komentar
Posting Komentar