Pernah Menggenggam
Jikalau aku menginginkan sebuah balon lucu berwarna ceria yang sederhana saja bentuknya. Aku betul-betul menginginkannya. Berusaha mendapatkannya. Tapi sayang, ternyata sang penjual kadung pergi entah kemana. Maka aku akan tetap penasaran. Kemana si penjual tadi?
Jikalau aku masih menginginkan balon itu keesokan harinya. Aku akan mencoba lagi. Lagi. Dan lagi. Tapi, aah sayang sekali, ternyata si penjual tak sedang menjualnya. Entah kapan ia akan menjual balon itu. Sayang, tak ada lagi yang menjual balon yang kuinginkan itu selainnya. Maka mau tak mau aku harus menunggu sampai si penjual kembali menjual balon.
Jikalau si penjual menjualnya lagi. Dan aku hendak membelinya, lantas aku keburu kehabisan. Ya sudahlah. Pasrah adalah pilihanku kali ini.
Terkadang merasa beruntung pernah berjuang, pernah berani berharap & terus berharap terus berusaha, hingga tak sempat membayangkan bagaimana hasilnya, adalah sesuatu yang juga perlu disyukuri.
Jikalau ada hal yang kita inginkan dan tak sempat 'digenggam' meski kita sudah berupaya berkali-kali..meski amat disayangkan & mengecewakan. Tapi ya..sudahlah..
Toh, apa yang menjadi rezeki seorang hamba tak akan pernah tertukar. Bisa jadi bukan 'balon' itu wujud rezeki kita.
Sekedar analogi di balik makna
2 Feb 2017
Komentar
Posting Komentar