Postingan

Bintang Kecilku

Gambar
Kesan Pertama Sudah Menggoda Oktober awal kali pertama kita berjumpa. Tak pernah ada sapa sebelumnya. Ini sungguh kali pertama. Tapi dengan ramah dan tatapan penasaran mereka mengecup tanganku. Terpana rasanya. Beberapa hari berlalu, dan aku mulai menghafal nama mereka satu per satu, mengingat rutinitas mereka. Dan banyak hal luar biasa yang lagi-lagi membuatku terpana. Mereka duduk makan bersama, setelah berdoa dan mencuci tangan, tak ada lagi suara riuh. Masing-masing sibuk melumat makanan dalam mulut. Menikmati makanan yang memang nampak nikmat. Setelah selesai makan, mereka akan memunguti makanan yang terserak lantas mencuci tempat piring dan sendok yang mereka gunakan. Untuk kesekian kali aku terpana. Lain Hari Suatu ketika aku dimintai tolong oleh Bu Nadia membereskan beberapa barang yang terserak (kala itu masih asisten guru). Dan ada seorang anak yang tanpa diminta sigap membantu, " Sini bu, aku bantu ." Dan untuk kesekian kalinya aku terpana. Kalau...

Tanpa Rupa

Ia hadir begitu saja Tak nampak oleh mata Namun menganggu rasa dalam dada Ia muncul tanpa disangka Tak mudah mencari sebabnya Ia bisa muncul tiba-tiba Dan pergi tanpa mengucap sapa Ketika ia mulai mengisi relung jiwa Terkadang hadirnya menguatkan rasa Namun bila 'terlalu' besarnya, Justru malah mengganggu jiwa Ia tak nampak oleh mata Namun dapat diraba oleh rasa Yang kehadirannya  terkadang tersebab suatu rasa lainnya.. Ialah rindu .. Maka ketika ia datang Lantas lantunkanlah doa pada Yang Maha Kuasa Semoga rindu itu tetap terjaga jika ada manfaatnya Semoga rindu itu merenda rasa pada mereka yang senantiasa istimewa Ayah bunda Sanak saudara Sahabat setia Atau pasangan pilihan-Nya Maka bersabarlah jikalau ia lagi-lagi muncul tiba-tiba Dan bersyukurlah ketika Yang Maha Kuasa masih menghadirkannya dalam relung jiwa kita Sehingga hati kita senantiasa peka Tidak keras serta tidak lupa Bahwa masih ada banyak hal istimewa yang berada di luar kuasa kita Maka...

Berhenti Sejenak

Sebuah drama korea berjudul Misaeng membuka awal cerita dengan filosofis tentang jalan. Sang penulis cerita mengatakan banyak hal tentang jalan. Salah satunya ia mengatakan bahwa jalan itu ada karena manusia terus berjalan. Dan terkadang kita akan temukan dua jalan yang bercabang. Dua jalan yang sama-sama belum kita benar-benar tahu tentangnya. Ini mengingatkan saya bahwa sejatinya kehidupan kita adalah sebuah perjalanan. Perjalanan yang panjang, seringkali berliku dan terkadang membingungkan. *** Ketika perjalanan amat jauh. Maka keyakinan dan kegigihan kita untuk bisa sampai pada tujuan akan selalu diuji. Bisa saja di tengah jalan kita terantuk batu, kelaparan, kehausan bahkan sampai melihat fatamorgana. Penglihatan, pendengaran bahkan seluruh indera seorang musafir senantiasa menentukan, bagaimana ia akan melalui perjalanannya. Para musafir yang masih muda dan belum banyak pengalaman bisa jadi mudah patah arang. Tapi ketika keinginan mundur itu terbesit, sang musafir muda se...

Tujuan

Sholat magrib sudah rampung dilaksanakan. Kami kembali duduk bersama dan pembelajaran ruhiyah dibuka kembali. Kemudian guru kami dengan suara lembut nan tegasnya menyampaikan sebuah pesan singkat. Tujuan. Demikian judulnya. Setiap kita sebetulnya membutuhkan tujuan. Dan tujuan kita itulah yang akan membuat kita bergerak. Membuat diri kita terus berkembang. Tujuan adalah sesuatu yang sungguh-sungguh ingin kita capai. Ia adalah sesuatu yang ketika terbayang dalam benak maka kita lantas akan mengupayakan segala yang kita miliki untuk dapat mencapainya. Dan tujuan selalu bisa dicapai oleh mereka yang SERIUS dan DISIPLIN, insya Allah. Catatan penting yang beliau tambahkan bahwa BAKAT itu tak selalu jadi faktor penentu utama keberhasilan kita dalam mencapai sesuatu. Jika kita SEKARANG merasa tidak/BELUM MAMPU maka ketika kita berani memilih untuk melangkah dengan SERIUS dan tetap DISIPLIN (konsisten) maka tujuan bukan lagi sekedar impian. Maka berhentilah mengutuki diri, "Aku ingi...

JAJAN

Jajan lah pada tempatnya