Sesadar Sang Penyelam

Dalam lautan nikmatnya Allah, hiduplah dua tipe orang. Satu seorang yang tenggelam. Dan satu lagi seorang penyelam.

Coba bayangkan, apa beda orang yang tenggelam & si penyelam?

Orang yang tenggelam akan tersesak dada nya, sibuk mengurusi diri supaya selamat & akhirnya tak sempat melihat indahnya lautan yang diselami. Bagi orang macam ini berada di laut yang bersih ataupun di sungai yang keruh, maka baginya sama saja.

Sedangkan si penyelam adalah orang yang 'sibuk' menikmati setiap keindahan lautan yang ia selami. Tak sibuk lagi menyelamatkan diri. Karena ia sudah mempersiapkan diri untuk menyelam. Sadar bahwa lautan yang ia akan selami penuh dengan beragam 'keindahan', maka untuk dapat menikmati keindahan itu ia sudah persiapkan berupa-rupa persiapan. Mulai dari belajar renang, menyiapkan pakaian selam sampai alat selam lengkap. Orang macam ini sadar bahwa ada keindahan pada lautan yang diarungi. Maka baginya tak sama rasanya ketika ia berenang di lautan yang bersih dengan sungai yang keruh.

Maka perbedaan di antara kedua tipe orang ini terletak pada kesadarannya (ketika menyelam).

Bagi yang tenggelam sulit baginya menyadari bahwa ada keindahan di depan matanya. Dan sebaliknya, si penyelam bahkan sudah 'bersiap' menikmati keindahan yang baru akan ia selami.

Perbedaannya terletak pada kesadaran kita pada nikmat. Mereka yang tenggelam akan sulit atau bahkan lupa bersyukur.

Maka yang mana kah kita?



_Diubah seperlunya dari buku Jalan Cinta Para Pejuang_Ust. Salim A. Fillah




#selfreflection
16-12-2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Petualangan

Prasangka

Adik dan Kakak